Kamis, 14 Oktober 2010

Jaga Selalu Hatimu_Seventeen

kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
***
mencintaimu aku tenang
memilikimu aku ada
di setiap engkau membuka mata
merindukanmu selalu ku rasakan
selalu memelukmu penuh cinta
itu yang selalu aku inginkan
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti

Reff
kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
ku mencintaimu selalu
menyayangimu sampai akhir menutup mata
***
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
repeat reff [2x]
kau, kau jaga selalu hatimu



Kembalikan Senyumku_Melly Goeslaw

Sekian lama mendung masih disini
Belum permisi tinggalkan pengap didada
Kecewanya hatiku hilangkan relung hati
Hampir saja ku mati mati rasa padamu

Reff
Kembalikan lagi senyumku yang manis seperti dulu
Ku rasa kini aku tertahan
Menahan luka yang amat dalam

Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyum

Sekian lama mendung masih disini
Belum permisi tinggalkan pengap didada

Reff
Kembalikan lagi senyumku yang manis seperti dulu
Ku rasa kini aku tertahan
Menahan luka yang amat dalam

Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyumku

Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyum

Hidup Ini Mahal_Goliath

Dari dulu sudah sering kukatakan
Apa benar kau masih inginku bertahan
Rela-rela, kau bilang kau sungguh rela
Untuk setia memanti aku di sana
Ternyata dirimu mulai goyah
Tak sabar sampai menungguku ku bisa
Untuk memintamu

Reff:
Hidup ini mahal bila dipikirkan
Cari makan untuk sebulan
Menabung sulit apalagi sampai
Ku harus melamar

Sayang sudah susah
Jadi tambah susah
Tolong sabar sebentar saja
Bila berjanji ku pasti tepati
Asal kau menanti
Aku tahu berat beban yang kau rasakan
Sungguh takkan dirimu kusia-siakan
Mengapa dirimu goyah
tak sabar sampai menungguku ku bisa
Uow.. Uow..

Back: Reff1, Reff2 (2x)
Dari dulu sudah sering kukatakan

Kita Selamanya_Bondan ft Fade 2 Black

ok... detak detik tirai mulai menutup panggung
tanda skenario... eyo... baru mulai diusung
lembaran kertas barupun terbuka
tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey)
memori crita cinta aku, dia dan kamu

saat dia (dia) dia masuki alam pikiran
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan
cinta masa sekolah yang pernah terjadi
dan was the moment a part of sweet memory
kita membumi, melangkah berdua
kita ciptakan hangat sebuah cerita
mulai dewasa, cemburu dan bungah
finally now, its our time to make a history

Reff:
bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat... kita untuk slamanya!

satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat didalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan

saat duka bersama, tawa bersama
berpacu dalam prestasi... (huh) hal yang biasa
satu persatu memori terekam
didalam api semangat yang tak mudah padam
kuyakin kau pasti sama dengan diriku
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan... kau tahu, kawan... kau tahu kan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan

back to reff:
bridge:
bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan dan saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat...

back to reff: 

Selasa, 12 Oktober 2010

Cerita Seorang Teman

Ibu, ketika aku sakit selalu ada di sampingku, tapi aku malas makan obat dan selalu membuang makanann yang ia buat dengan tangannya sendiri...
Ibu, ketika aku sedih selalu menjadi orang pertama yang menghampiriku, tapi aku justru masuk kamar dan membanting pintu...
Ibu, ketika aku bahagia selalu menjadi orang pertama yang tersenyum, tapi aku tidak melihat senyuman itu..

Ketika sedih dan aku ada masalah,, aku bilang "semua ini gara-gara ibu", entah dengan alasan apa..
Ketika bahagia dan senang,, aku bilang "semua ini hasil karyaku" melupakan doa seorang Ibu..

Ketika Ibu sedih,, ia berkata " Ibu tidak apa-apa, nak" dan aku langsung pergi meninggalkannya..
Ketika Ibu bahagia,, ia berkata "Ini semua untukmu, nak" dan aku langsung membanggakan diri..

Ibu tak sedetik pun pernah ingin melukai hati anaknya...
Ibu tak sedetik pun pernah ingin menyakiti anaknya...
Tapi aku, selalu saja melukai perasaannya...
Tapi aku, selalu saja menyakiti perasaannya...

Ibu,, rela tidak makan demi anaknya yang merengek
Ibu,, rela tidak tidur demi anaknya yang rewel

Tapi aku, malah memarahi ibu,ketika ia menyita sedikit saja waktuku, hanya untuk mengambil air minum..
Tapi aku, malah meninggalkan ibu, ketika ia kulihat sudah mengambil minumnya...

Aku memang anak durhaka...
Melupakan setiap detik tarikan nafas Ibu yang hanya ada namaku...

Ibu... masihkah aku sempat meminta maaf???

(Hanya sedikit bait dari cerita seorang teman yang dapat kutuliskan)... Mungkin juga ini cerita untuk aku....

Teman, selama masih ada tarikan nafas Ibumu,, segeralah sujud di kakinya...

Jumat, 08 Oktober 2010

Analogi Sederhana "Si Kembar"

Seringkali objektivitas kita menjadi subjektif seketika. Kedekatan psikologis ataupun karakter bisa menjadi salah satu penyebabnya. Banyak orang yang mengaku objektif dalam menilai sesuatu. Namun ketika ia dihadapkan pada sebuah pilihan yang sulit, maka emosi antara perasaan dan logika mulai diaduk-aduk. Bingung untuk memilih dan menentukan sikap, mana yang benar dan mana yang salah.

Apalagi ketika pilihan tersebut memberikan dampak besar bagi si pemilihnya, resiko yang harus diterima ketika ia memilih opsi A atau opsi B, tentunya sudah di depan mata. Salah pilihakan berakibat fatal. Bahkan pilihan yang kecil sekalipun bisa menjadi boomerang besar, bagi si pemilih maupun yang dipilih. Entahlah, memang sulit untuk membedakan objektif dan subjektif. Dua kata yang jika diibaratkan sebagai manusia, bagaikana si kembar berbeda karakter. Namun mereka saling merasakan dan mempunyai “ikatan batin” satu sama lain. Adakalanya objektif memberikan dukungan kepada subjektif, dan sebaliknya. Namun bukan tidak mungkin keduanya akan saling menjatuhkan bahkan menghancurkan.

Ini hanya, analisa dari sebuah pemikiran kecil yang mungkin sulit dimengerti. Tapi setidaknya, itulah fenomena yang sering dijumpai, namun terkadang dilupakan. Analogi yang sulit dimengerti, namun sesungguhnya mudah untuk dipahami.

Pekanbaru, Okt 2010

Kamis, 07 Oktober 2010

Akhir Kisah Ini ^_^


Air mata sungguh tak dapat terbendung, ketika perpisahan itu benar-benar nyata,, rasa sesak di dada seakan melayang seiring untaian kata maaf dan terima kasih,, Waktu memang begitu cepat berlalu, tak seorang pun yang bisa menghadang pergulirannya, banyak kenangan yang terlukiskan, banyak kisah yang tertuliskan, banyak cerita yang terukirkan..

Aq memang tak sempurna di mata mereka
Aq juga tak seperti yang mereka harapkan
Aq bahkan tak mampu memahami mereka lebih dalam
Tapi, aq sudah terlanjur menyayangi mereka
Aq selalu berusaha untuk mengerti mereka
Aq selalu berusaha untuk membagi ceritaku bersama mereka


Terkadang, aku membenci suasana itu,
Kenapa air mataku harus keluar,
Kenapa dadaku harus sesak,
Kenapa mereka juga harus menangis


Entahlah, metamerfosa hidup ini memang selalu berganti,
Kurun waktu telah menjadikannya semu,
Bayang-bayang mentari esok hari, mungkin tak kutemukan lagi di senja hari ini
Langkah kaki ini tak tertuju kembali di sini


Hanya maaf dan terima kasih yang tak’ kan pernah henti ku ucapkan
Karena hanya itu yang sanggup aku lakukan
Aku tak berdaya dan menjadi begitu lemah, ketika harus melepas mereka
Tapi setidaknya aku bahagia, karena keinginanku sudah berhasil, walaupun mungkin mereka tak menyadarinya,,

Mungkin jika aku lebih bersama mereka, semuanya justru hancur,,
Biarlah mereka tahu seiring waktu yang bergulir,,

Kisah ini memang tak sempurna, tapi semua yang aku dapatkan semakin menyempurnakan hidupku,,,




Juni 2009

Diam... Pikir... dan Jawablah!!!

Jiwa yang terbelenggu,, tersulut amarah yang merasuki sukma
Jiwa yang termangu,, terbakar dendam yang membara
Puing-puing kejujuran mulai runtuh,,
Tiang-tiang kesetiaan mulai berjatuhan,,
Tonggak-tonggak kebijaksanaan mulai roboh…

Semua hanya kebohongan belaka,, semua hanya kamuflase kosong,, semua penuh kemunafikan,, semua hanya omongan hampa…

Di setiap sudut kota,, ada tatapan penuh Tanya,, tatapan penug duka, tatapan penuh murka…

Di setiap bagian ufuk,, ada tangisan tanpa henti,, ada suara berteriak lantang,, ada teriakan tanpa bunyi,,,

Sumpah serapah di mana-mana,, perang batin terus bergejolak,, irisan luka makin tampak nyata,, tak ada lagi yang tersisa,, semuanya buram,, abu-abu dan suram,, semakin kelam…

Ada apa ini??
Apa yang terjadi???

Diam…
Pikir,, dan
Jawablah… !!!

Pekanbaru,, April 2010

D' Girlz

Jeruji Hati

masalah itu untuk diselesaikan, bukan untuk dipusingkan..
hadapi hiudp dengan senyuman, setiap orang punya masalah....

kalimat2 itu pernah terngiang di telingaku..
dari mereka yg kukenal dan bahkan tak mengenalku..

kata yang biasa namun bermakna luar biasa..
terkadang sulit untuk mencernanya..

aku berpikir dan terus berpikir,, bagaimana akhir dari perjalanan singkat hidupku?
aku bertanya dan terus bertanya,, kemanakah semua ini akan bermuara?
apakah aku yang terlalu egois dengan diriku sendiri?? atau mungkin memang takdirnya yang harus begini?
semuanya tak seperti yang kubayangkan,, semuanya jauh dari yang kupikirkan...

aku ingin bercerita,, tapi aku tak bisa...
aku ingin bercerita,, tapi aku tak mampu...

mungkin aku terlihat begitu lemah..
mungkin aku terlihat begitu rapuh..
terkadang mereka menganggap ku bodoh..
terkadang mereka menganggapku keliru...

mereka menilai keputusanku salah...
mereka menilai keputusanku tidak tepat..

aku hanya ingin menjadi diriku sendiri..
bukan orang lain...
aku hanya ingin kebebasanku..
bukan sesuatu yang mengekangku...

haruskah aku akhiri semua ini??
haruskah aku berhenti sampai di sini??
haruskah aku putuskan semua nya???

atau aku harus terus berjalan,,,
atau aku harus terus berlari,,,
meskipun hanya dengan sisa-sisa yang ada???

ahhhhh..
aku mulai muak..
muak dan muak...

terkadang aku menyesali semua ini..
tapi aku merasa berdosa...
terkadang aku ingin mengingkari jalan hidupku..
tapi aku merasa durhaka...

ahhh.. sudahlah....
biarlah waktu yang akan menjawab semuanya...

mungkin memang waktu yang tahu bagaimana akhirnya...

Pekanbaru, Juni 2010

Sebuah Titik

apa yang terasa,, tak bisa terungkap..
apa yang terpikirkan,, tak bisa terucap..
semuanya hanya terpendam dan terpendam...
semuanya tersembunyi di balik seukir senyuman..
senyuman yang maknanya pun semu,, entah senang atau sinis..

mata yang sudah mulai kelelahan,,
kaki yang sudah mulai keletihan,,
badan yang sudah mulai kepenatan,,

hati yang dulu bak kertas putih kosong,, kini mulai penuh dengan berbagai coretan rasa dan perasaan...
pikiran yang dulu nak selembar benang sutra,, kini mulai merapuh untuk setiap bagian sarinya...

gelap,, ya,, semuanya seakan gelap..
tak ada lagi yang terang...
gelap,, ya,, semuanya semakin gelap..
tak ada lagi yang terang...

merasa sendiri di tengah keramaian... alienansi
merasa sendiri di tengah kebisingan.. alienansi
alienansi jiwa... apa gunanya lagi??
alienansi hati... apa gunanya lagi??

mungkin, ada sebuah titik yang berbeda..
tapi entahlah di mana..
titik yang berada di antara jutaan titik lainnya..
hmm,, bagaimana untuk menemukannya??
titik yang memang hanya satu titik...

cari dan temukanlah titik itu...
jangan hanya berhenti di titik yang tidak jelas...

Pekanbaru, Juni 2010