Jumat, 17 Desember 2010

Ibu,, Ibu,, Ibu

Siapa orang yang paling berharga dalam hidupmu? Spontan aku menjawab "Ibuku"... Seberapa penting arti penting Ibu buatmu? Dengan lancar aku menjawab, Ibu adalah perempuan paling cantik, baik dan mulia di dunia ini. Tanpa Ibu aku tak berarti apa-apa, semua yang aku rasakan saat ini pun berkat doa Ibu.. Lalu, ketika ditanya, seberapa sering kamu menelepon Ibumu? Jujur saja, aku begitu sulit untuk mengungkapkannya. Mungkin aku bisa saja berbohong dan mengatakan setiap hari aku pasti menelepon Ibu, minimal sekali sehari. Tapi hatiku seakan berat untuk melakukannya, aku merasa berdosa karena kebohongan itu. Tapi, jika aku jujur mengatakan yang sebenarnya, aku merasa malu pada diri sendiri dan semua yang ada di sekelilingku...

Sejenak aku merenung,, Sepanjang perjalanan hidupku hingga detik ini, aku merasa tidak pernah menyakiti Ibu, tidak pernah berkata kasar kepadanya dan selalu berusaha untuk menjadi anak yang penurut. Ketika Ibu minta ditemani berbelanja ke pasar tradisional pun aku dengan senang melakukannya, prestasi ku semasa sekolah dan kuliah juga cukup membanggakan. Lalu apa aku seorang anak durhaka jika tidak menelepon Ibu setiap hari?? Hmm,, tanpa begitu pun rasa sayangku kepada perempuan mulia itu tetap besar. Terus merenung dan berpikir....

Banyak jawaban dari sebuah pertanyaan kecil di benakku. Kenapa?? Apa iya aku sudah durhaka?? Tapi, Ibu tidak pernah mengatakannya. Ia bahkan selalu tersenyum dan berbagi kebahagiannya denganku.. Bahkan, ia berusaha untuk menjadikan aku anak yang tidak durhaka. Lebih baik Ibu menahan emosi dan amarahnya atas setiap kesalahanku, daripada aku memberontak jika ia melampiaskan semuanya.. Hmmm....

Apakah semua yang ingin ku tahu, harus menunggu suara dari Ibu? Seharusnya aku bisa membaca pikiran Ibu, memahami perasaannya dan mengerti keinginnanya. Itu seharusnya.. Tapi, apa yang terjadi kini??? Entahlah,, apakah dunia fana ini sudah menjadikan aku anak yang tidak tahu balas budi? Ibu bahkan tidak pernah meminta apapun dari anaknya, tapi aku sebagai anak selalu saja merepotkan Ibu dengan segala keinginanku yang kadang tidak penting..

Jadi, masihkah aku harus berkata, aku ini anak durhaka karena tidak menelepon Ibu setiap hari, bahkan hanya untuk sekedar bertanya, "Apa kabar Bu,"?. Sebegitu sibukkah aku hingga lupa untuk hal kecil bermakna besar ini? Atau sekrtitis itukah pulsa HP ku, hingga menjadikannya sebuah alasan??

Apakah pacar, teman atau pasangan lebih penting dari Ibu?? Bangun tidur, mau mandi, mau pergi, mau makan, capek, mau tidur lagi... Semuanya pacar harus tahu. Bagaimana dengan Ibu?? Apakah ia tidak berhak tahu aktivitas anaknya??? Setiap detik, setiap jam selalu menghubungi pacar, bahkan harus lapor kalau mau ke sana sini, takut berbohong dan diputusin. Lalu bagaimana dengan Ibu?? Apakah ia tidak berhak tahu anaknya mau ke mana? dengan siapa? ngapain? Ga' takut berbohong atau bahkan dipecat jadi anak? Astagfirullah.....

Siapa sech pacar itu?? Sedikitpun ia tidak punya hak mengatur kehidupanku, bahkan untuk sedetik pun. Tetapi Ibu??? Ia bertanggung jawab penuh atas anak tercinta. Setiap tarikan nafasnya, hanya untuk sang buah hati,, bahkan Ibu dengan ayahpun rela berdebat hanya demi membela anaknya. Tapi aku anaknya, rela membohongi Ibu hanya demi jalan dengan pacar... Anak macam apa aku? Masih pantaskah aku menjadi seorang anak???

Uang mulai habis, nilai ujian anjlok, ada masalah sama teman, diputusin pacar, sakit keras... Mari menelepon Ibu... Ada Job, nilai ujian terbaik, banyak uang,, Mari menelepon pacar... Oh No.. Ibu hanya ada atau mungkin diingat ketika susah, tapi ketika berbagi kebahagiaan, pacarlah yang pertama tahu.. Masihkah layak aku ini dianggap anak??? Apakah itu belum cukup untuk mengukur kadar durhaka diri sendiri???

OK... Ketika tiba saatnya aku yang menjadi Ibu,, punya anak yang susah diatur, tidak mau menurut, suka melawan,,, aku menjadi Ibu yang pemarah... Kenapa??? Merasa sakit hati dan kesal dengan tindakan si anak. Bahkan, jika sudah kerasukan setan, spontan berkata "Anak tidak tahu diuntung kamu,".. Lho, memangnya aku punya hak?? Entahlah... Anak, suami semua membuat keadaan berbeda. Menjadi istri sekaligus Ibu dalam satu waktu.. Ketika semua sudah mandek,, mengadu pada Ibu.. Ibu yang kini tinggal sendiri di rumah yang dulu ia tempati bersama anak kesayangannya. Lagi-lagi Ibu hanya tempat mengadu ketika susah, ketika bahagia hanya merasa ada suami dan anak di dunia ini.. Kapan Ibu diingat? Nanti saja setelah pulang dari mall, baru mampir ke rumah Ibu. Oh No... Durhaka atau tidak??? entahlah....

Lagi-lagi anak bertingkah... lagi-lagi marah dan emosi.... Karma!!! Mungkin saja, ini balasan dari semua sikap ketika masih jadi anak. Lho kenapa? aku dulu tidak pernah melawan dan menjadi anak penurut. Tapi kenapa sekarang anakku begini?? Sekuat tenaga membangkitkan memori masa lalu, tetap merasa tidak pernah begitu. Ada yang terlupakan ternyata. Pernahkah aku berkata terima kasih Ibu dengan sengaja dalam suasana hangat??? Atau meminta maaf dengan ikhlas sambi sujud di kakinya?? Astagfirullah........

Inilah jawabannya. Aku anak yang tidak tahu berterima kasih dan sombong. Terlena dengan semua yang sudah ada, sehingga melupakan masa harus berterima kasih untuk Ibu. Ibu yang setiap detik selalu berdoa untuk anaknya, yang tidak pernah berhenti untuk meminta Allah selalu menjaga anaknya.

Anak macam apa aku ini??? Terima kasih dan Maaf pun begitu sulit terucap,, Ya, terlena dengan dunia fana yang penuh kebohongan dan kemunafikan..

Seandainya ini semua adalah mimpi, aku ingin segera terbangun. Mimpi ini bukan hanya sekedar bunga tidur, tapi sebuah petunjuk dari Allah SWT. Allah masih memberiku kesempatan untuk merubah segalanya. Sebelum terlambat dan selagi dunia ini masih ada.. Ibu,, Tunggu aku anakmu...

Airmata ini tidak berarti apa-apa dibandingkan semua pengorbanan Ibu... Jika kini aku harus menangis, air mataku hanya untuk Ibu, jika kini aku harus tertawa, kebahagiaanku hanya milik Ibu.. Terima kasih Ibu, untuk semua jasa dan pengorbananmu.. Aku anak yang penuh kesalahan dan dosa... Maaf dengan segala sujudku karena Allah SWT.. Semua cintaku di dunia hanya untuk Ibu, kini dan selamanya.............. Bahkan, ketika kita harus berbeda dunia pun, aku masih saja menyesal atas semua yang pernah kulakukan........ Ibu, Allah akan memberikan kemuliaan bagimu,,,,,,,,, I Love u Ibu.........

For My Lovely Mom :-)))

(based on true story)

Jumat, 26 November 2010

Idul Adha's Story-Season 2

Selasa 16 Nov 2010
12.00 WIB.... Itu udah waktunya istirahat,, tapi kerjaanku ternyata masih ada.. Ya, bahan siaran belum kelar,, so aku harus menyelesaikannya dulu... Ups,, teringat bahwa besok libur karena bertepatan dengan hari raya Idul Adha yang ditetapkan pemerintah... Hm,, berarti segala persiapan u talkshow Kamis pagi, mesti kelar hari ini juga... Hmmm, bagaimana ini??  Ya, salah satunya adalah mengantar surat ke calon NS,, “ Aku ga’ tau di mana kantornya,’’ ujarku kepada rekan kerjaku.. “Lho?? Hm, tanya teman-teman yang lain aja, siapa tahu ada yg tau alamatnya,” balasnya... You Know? Saat itu aku sebetulnya sangat malas untuk mencari tau alamatnya, karena sebetulnya tu orang lagi di luar negeri.... tapi ya sudahlah, aku tetap berusaha untuk mengontrol diri dan emosi...........

14.30 WIB... Untunglah aku pakai mobil kantor, eits, bukan aku yang nyetir lho... kalau aQ yang nyetir, bisa langsung ke awal bross atau RSUD.. hihihi... akhirnya kami sampai di salah satu sudut kota Pekanbaru yang banyak kawasan perumahannya,, tapi tetap aja bingung mw nyari kemana, nama perumahannya aja ga’ tau...
“kantornya di salah satu perumahan dekat sana win, ada jalur masuknya lewat Pertamina pertama yg sebelah kiri itu, tapi abg lupa nama perumahannya,’’. Demikian penjelasan singkat dr salah seorang teman, rekan sekaligus NS ku... yah, sama juga kaga’ nech.. Pikirku... tanya sana- sini pun ga’ ada yg tau, jelas lah.. nanyanya aja sama tukang tambal ban, apoteker dan penjaga warung.......... Hmmm.... So??? Entahlah,, perasaan yang udah ga’ enak, pikiran jadi kacau, pala mendadak pusing... akhirnya aku bilang “ Ya. Udah kita balek kantor aja”... Keputusan sesaat yang entah gimana...

16.00 WIB... Nyampe di kantor,, suasana hati ga’ enak banget... Kerja lum kelar, ehhh si papa lagi-lagi nelpon.. “Gimana nak,? Positif ga’ jadi lebaran di rumah?,’’ tanya papa dari ujung HP. “Iya, pa. Lebaran di sini aja,” jawabku singkat... Tak ada obrolan lanjutan, karena papa hanya ingin bertanya itu... Huhh... makin sedih rasanya, tapi aku ga mungkin banget nangis, apa kata dunia ntar kalo seorang perempuan seperti aku nangis di kantor?? (Emang gw perempuan apaan ya??) perempuan baik-baik n normal so pasti.. hahaha...

17.00 WIB... Yups, time is over.. Sudah jamnya untuk pulang.. waktu yang seharusnya membuat aku semangat untuk bergerak dan bersiap-siap untuk pulang.. Istirahat dan refresh sejenak dari penat seharian.. Tapi entah mengapa saat itu aku mendadak malas pulang cepat.. Ya, di kost an tak ada umatnya.. Kost an ku ibarat villa kosong tanpa penghuni, sepi dan senyap... sunyi juga dech L.... Sebetulnya sech di lantai bawah ada umat dua orang, tapi tetap saja, aku bakal sendirian di atas... Hm,,, sebetulnya sech aku sudah terbiasa sendiri di kos, tapi mungkin karena aku tidak bisa berlebaran Idul Adha di rumah bersama keluarga, sehingga membuat semuanya berubah....... Yahhhhhh...
Owh iya, aku harus segera menuju ke loket travel langgananku kalau pulang kampung ketika tidak mengendarai motor kesayanganku... Buat apa? Pesan tiket mau pulang kampung? Jelas Bukan!!! Aku harus segera mengambil kiriman paket dari orang tuaku, yang sudah menginap di loket travel itu sejak malam sebelumnya...... Berharap kirimannya ga’ basi...... Ya,, harus segera.. Setidaknya kiriman itu bisa sedikit mengobati suasana hatiku........
“Mas, ntar boleh temani aku ngambil paket?’’ tanyaku ke partner kerjaku...... Alhamdulillah dia bersedia, walaupun aku ga’ tahu dia ikhlas atau ga’.. Berharap saja dalam hati dia ikhlas....... hehehe...
Sesaat kemudian... aku sudah mulai menutup semua layar di komputerku.. trus tiba-tiba si bos datang, menghampiri aku dan beberapa orang rekan kerjaku.. “Hei, apa ne ide berita untuk naik di program network??” tanyanya penuh semangat. Ya, station tempatku mencari pengalaman saat ini bukan station lokal, melainkan jaringan nasional... jadi wajar saja, kalau kami harus mengirimkan berita daerah yang bisa dijadikan isu nasional... Sebetulnya ga’ wajib juga, tapi tentunya ada nilai plus ketika kami mampu berbuat lebih dari target..
Hmmm,,, gimana nech? Tanyaku dalam hati... saat itu yang kubayangkan adalah ketika liburpun aku harus kerja. Oh No!!! Melengkapi kesedihanku kalau gitu.. Tidak!!!
So, aq dan beberapa partnerku langsung mencari cara dan solusi terbaik.. Hm,, akhirnya kami menemukan ide jenius.. hahaha...

18.00 WIB... Udah mau masuk waktu magrib, still @office.. Yups.. karyawan teladan sech.. hahaha.... Menuju ke ruang produksi dan mulai melakukan sesuatu.. ya,, kami pun menghubungi nomor HP salah seorang NS yang terkait dengan isu yang akan dibahasa.. Perbedaan jadwal pelaksanaan Sholat Idul Adha.. You Know? Si NS nya lagi mandi ternyata.. upssssss..... untungnya yang nelp bukan aq, jadi ga’ tengsin,, lumayan buat dijadikan bahan ketawa-ketiwi... hahahahaha... Just ten minutes... selesai!!! Obrolan terputus, ga’ tau apakah si NS nya udah males jawab, atau jaringan yg emang error mendadak, atau mungkin kepencet karna si NS mau ngambil sesuatu (kalo kata temanku yg menelpon si NS, tu orang mau masang handuk),, Huaaaaaaaa.....

Next: secepat kilat aku buat skript berita dan langsung edit insert. Berpikir cepat di tengah suasana hati yg masih galau.... Sembari terus melihat jam dan mengira-ngira jam berapa mau pulang.......

18.40 WIB... OK!! Selesai juga akhirnya.. ya, udah ga’ peduli tu berita naik di network atau kaga’,, yang ada di pikiranku saat itu hanyalah melakukan yg terbaik.. Siph... aku langsung check out dr kantor... Ga’ langsung pulang, tapi menuju ke loket travel dulu...
Hm,, loketnya udah pindah lagi alamatnya.. Maklum ngontark mulu sech,, tiga bulan sekali pindah.. capek’ dech... Udah muter2 hampir setengah jam, masih aja ga’ nemu... So, telp lagi aja... Owh, ternyata tempatnya adalah satu rumah yang tadi udah dilewati.. “Ini mas tempatnya”. Ujarku pada temanku yg td udah janji mau nemenin... OK Siph...

Ooo alah,, kardus toh.... gmn cara bawanya?? Yess, si teman ga’ kehabisan akal.. Beli tali rafia ke warung, trus diikatkan aja di bagian belaKang motor,, OK..
20.00 WIB.. Nyampe di kostan.. Senyap... Lagi dan lagi ingin nangis.. Hm, sepertinya air mataku lagi banyak, jadi pengen keluar mulu... tapi tidak.... Aku berusaha menahannya... So? Aku berpikir keras bagaimana caranya biar besok bisa sholat Idul Adha, tanpa ada kesedihan... Yah, minimal mengurangi lah..
Eits,, mari menelepon tante... “jam berapa mau ke sini?”, tanya tanteku.. “Kira-kira jam 9 an lah,, mau mandi n makan dulu,” jawabku.. Yess. Aku bisa ngungsi juga malam ini...
Bongkar langsung isi kardus, hmm, ada Dendeng plus kentang balado.. lamak bana.. saking lamaknya, ada semut menggerubungi... Hmmm, tapi Cuma bagian luar, coz semut semut ga’ berani nyentuh langsung lauknya, takut mati mendadak karena kepanasan n kepedasan kali.. haha...
Ada kerupuk dan beebrapa jenis makanan kering lain.. Lumayanlah untuk stok seminggu ke depan.. Si papa tau banget kalau aku doyan kerupuk... thanks pa..

20.15 WIB.. Sembari mandi, masak nasi sebentar, hidupin tipi sekencang mungkin.. Biar kesannya di kost an lagi rame. Toh juga ga’ kedengaran suara takbir di sekitar kost an.. Kan udah malam sebelumnya.. 15 menit kemudian, mandi selesai n nasi udah siap disantap... OK... Setelah selesai berpakaian, saatnya makan nyambi nonton.....

21.10 WIB...
Meluncur ke rumah tante, ga’ jauhlah. 10 menit juga nyampe. Tiba-tiba muncul SMS.. “Kak, kalo ke rumah, nitip roti bakar ya,” ujar anak si tante alias adik sepupuku... “OK”, balasku singkat...

Sembari menunggu antrian beli roti bakar rasa coklat stroberry dan coklat kacang, tanganku sibuk memainkan tombol kamera untuk mengabadikan suasana jalan HR Soebrantas malam itu...
“Dek, kami difoto juga donk”, kata si abang penjual roti bakar. Aku hanya membalasa dengan senyuman, sambil langsung menjepret.. “Click.....” jadi dech !!!...


21.35 WIB
Sampai di rumah si tante. Busyet dah.. Aq disambut kaya’ orang datang dari kampung seberang... hehehe, maklum udah lama ga ke sana... “Hei, ini roti bakarnya. Siapa td yang mesan?” ujarku sambil berlagak menirukan pengantar roti delivery...
Seorang siantara banyak adik sepupuku langsung mengambilnya. “Terima kasih, kak”, ujarnya.
Hmmm sejenak aku bisa melupakan kesedihanku... Berharap suasana hati akan terus tenang dan membaik...

21.45 WIB Memainkan HP untuk mulai menelpon orang-orang terdekat, untuk ngucapin maaf lahir batin. Mumpung masih banyak pulsa gratisnya.. hahaha... yah, pas giliran nelpon papa, lagi2 jadi cewek melankolis... Ya sudahlah... gumamku sendiri...
Malam terus larut, aku dan para tanteku dan adik2 adiku mulai bercerita-cerita apa saja,,, nyambi menikmati roti bakar..... yah, sejenak aku mulai melupakan semua yang ga’ menyenangkan...

23.30 WIB
Ga’ disangka, udah tengah malam, tapi belum ada yg tidur, masih sibuk nonton n ngerumpi... Hmmm... Padahal besok kan mau sholat, mesti bangun jam 5 pagi... 30 menit kemudian, semuanya pada tidur.. Aku seperti biasanya baru bisa merem jam 01.00 WIB......... Tralalalalllallala....

Rabu 17 Nov 2010
04.00 WIB... Terbangun dari nyenyaknya tidur.. Hujan deras, kipas angin menyatu untuk membuat udara semakin dingin.. Tapi, belum saatnya bangun karena belum masuk waktu subuh, walaupun suara seorang pria mengaji dari mesjid sudah terdengar... Tidur lagi aja ach...

05.30 WIB... Bangun n menuju kamar mandi untuk berwudhu, trus sholat subuh... Eits, ternyata si tante udah sholat duluan.... OK seusai sholat aku ga’ bisa tidur lagi.... Mengikuti suara takbir yang berkumandang di sela-sela hujan deras...

06.00 WIB... Buka pintu depan n berdiri di teras.. “ Masih hujan, gimana ne?”, tanyaku pada tante yang mengiringi langkahku.. “Kalau bentar lagi reda, kita pergi sholat aja, sholatnya dalam mesjid”, jawabnya. Hmmm, baiklah pikirku. Pokoknya siap-siap aja dulu, kalau niatnya baik n untuk ibadah, akan selalu ada jalan....

06.40 WIB.. Aku dan tante siap u berangkat... Si adek2 pada baru kelar mandi... Panggilan dari mesjid mulai terdengar untuk segera bergerak ke mesjid.. Ya, sholat yang biasanya di lapangan harus dilaksanakan di mesjid, karena lapangan becek n ga’ ada ojek.. hahaha....

07.00 WIB... Menuju ke mesjid di tengah gerimis mengundang (judul lagu kaleeee)... Yupp, pakai motor kesayanganku,, jauh juga kalo jalan kaki... biar cepat jadi npakai motor, maklum mau dapat saf terdepan....

07.05 WIB.. Mesjid udah lumayan rame... Hmm, untuk pertama kalinya aku sholat Idul Adha di sana... Ya... benar sekali, bakal ada pengalaman berbeda...
Seiring kumandang takbir yang semakin menggebu, puluhan umat muslim pun terus berdatangan ke mesjid itu. (Lupa nama mesjidnya)...
Melihat ramainya yang berdatangan, ada harapan mesjid ga’ akan mampu menampung jumlah jemaah. Ya, seharusnya sholat dilaksanakan di lapangan belakang mesjid. Kalau lapangan depan mesjid mah, Cuma cukup buat beberapa ekor Sapi yang siap untuk dikurbankan atau mengorbankan dirinya untuk manusia.. (Oh Sapi, betapa bahagianya manusia)..

07.20 WIB.. Belum ada tanda-tanda sholat mau dimulai.. Panitia atau pengurus mesjid masih sibuk mengatur saf agar semua yang mau sholat, bisa mendapatkan tempat.. Sebagian orang yang sudah berada dalam mesjid, juga mulai bertanya-tanya. “Kok lama kali sech mulai sholat? Mesjid sana udah mulai tuch,” ujar beberapa orang di belakangku... Hmmm, ntahlah.
Ups, ada yang unik, baru kali ini aku menemukan kejadian di mana saf sholat bisa dibooking.. Beugh,, cafe kali ya???? Ternyata tu orang juga ga’ nongol2... Beugh..

07.35 WIB.. Masih sama saja keadannya... Ya, aku juga mulai kesal.. hmmm,, bisa-bisa batal ne wudhu.. takut masuk angin... sebagian orang pun juga sudah mulai bereaksi aneh2... You Know? 10 menit kemudian tiba-tiba si pengurus mesjid berkata “ bapak-bapak, ibu-ibu kita akan sholat di lapangan belakang, karena tidak muat kalau sholat di mesjid”... Oh No!!!! Apa-apaan ini? It’s first time 4 me,, sholat kok dipindah2 gitu ya??? Spontan semua orang yang sudah PeWe di dalam mesjid, berburu untuk segera keluar dan menuju lapangan... Berharap dapat saf di depan yang ga’ becek..

Hmm.. aku hanya bisa mengikuti saja.. Tak ada sajadah, koran, plastik dan sejenisnya untuk alas.. Ya, tadinya aku berpikir sholat bakal di mesjid... Bukan Cuma aku.. Hampir semua yang tadinya udah enak di mesjid bergumam yang sama.... Akhirnya dapat tempat juga, walaupun udah saf belakang dan tempatnya ga enak... masih rada becek, ketinggiannya tidak rata dan sebagainya.. Tapi ya sudahlah,, ini kan untuk ibadah, tidak ada alasan apapun, yang penting niat... Siph lah...

08.00 WIB...
Pemandangan yang lagi-lagi ku rasa unik atau aneh ya?!!.... Beberapa pria yang mungkin adalah pengurus mesjid, tampak bekerja sama memasang sound system,, tarik menarik kabel... Tapi tidak ada suara “ cek cek satu dua satu dua...” Suara itu diganti dengan kalimat takbir.... Hmm.. entahlah apa yang terjadi.... Aku memperhatikan saf pun udah ga’ layak untuk seharusnya sholat.. Saf terputus-putus, berkelompok2 dan sebagainya.. Oh No!!! Apa ini? Semakin banyak juga aku mendengar gumaman dari orang-orang... Mungkin kesal atau marah bisa jadi.. Ya,, ntah kapan sholat mau dimulai... Mungkin dari sekitar 500 an orang yang ada saat itu, hanya 20 persen yang masih khusyuk n ikhlas untuk sholat..........

08.15 WIB...
Yups,, sholat pun segera dimulai... akhirnya... Ups, ada yang terlupa... ya, kondisi kesehatanku pagi itu... Mandi pagi di tengah suasana dingin,, membuatku flu n pilek mendadak.. Entah mengapa, aku s’lalu saja begitu... Ok lah.... Mungkin bisa dibayangkan, kekhusyukan sholatku agak terganggu karna kondisi kesehatanku... Tapi, niatku tetap ikhlas untuk beribadah...

Hooo,, suara imam tanpa pengeras suara, membuat para jemaah khususnya yang perempuan, kesulitan untuk mengikutinya... Pedoman hanya jemaah pria, Ya. Ikuti saja gerakan mereka... Suara imam yang lembut makin kalah, dengan suara-suara anak-anak kecil yang menangis.. Bukannya takbiran. Meteka malah berlomba suara paling keras untuk menangis.......... Huhf... Kacau galau dech.........
Sekitar 15 menit sholat pun selesai.. Entah cepat, pas atau telat.. aku pun ga’ tahu... Daaaaaaaaaaaannnnnnnnn turunlah gerimis.... Di bawah gerimis itulah aku dan jemaah lainnya mendengarkan khutbah seorang khatib yang berpidato tanpa spasi, tanpa titik koma... Ga’ tau dech kenapa. Dikejar setan kali ya??? Hahahaha.... Sebagian jemaah mulai berdiri dan mencari tempat berteduh di bawah pohon, bahkan ada yang di bawah tenda, barengan sapi... hahahaha... tapi aku dan si tante masih berusaha untuk bisa mendengarkan seksama isi pidato si khatib... “Uhuk uhuk”.. Si khatib sesekali batuk2,,, ya jelas lah,, ga ada jedanya baca pidato, minumnya langsung air hujan.. hahaha......

Mungkin ada sedikit isi ceramah, eh pidatonya yang kuingat.... Tentunya selain tentang “kisah nabi Ibrahim, yang sudah dari lama selalu saja ada”... “Makna Idul Adha adalah untuk kita menghindari empat sifat binatang... Si khatib yang tadinya ga’ nengok jemaah, pas nyebut binatang langsung meninggikan nada suara dan liat jemaah...... Maksud Loe apa tib? Hahahaha.....

Lanjutkan isi ceramah khatib... Ya, empat sifat binatang yang haruys kita hindari adalah Srigala yang melambangkan kekejaman.... (“Lebih kejam dari kejamban”) .. Anjing yang melambangkan tipu daya,, (pas nyebut anjing nech, lebih keras lagi suaranya),, Tikus yang melambangkan kelicikan (pas lewat tikus di got tuch) dan Domba yang menghambakan sesamanya (Ini dia nech, di Indonesia banyak domba,, maksudnya manusia bersifat domba)...

Gerimis makin setia membasahi bumi saat itu... Sebuah kantong plastik cukup membantu melindungi kepalaku.. Mukena dan sarung yang sudah basah,, yah,, cukup mendinginkan hati juga lah udaranya...........

08.50 WIB... Akhirnya selesai juga si khatib berkhutbah.... Saatnya pulang nech.... Yoyoyo.......... mari pulang..... hanya lima menit kami sampai di rumah (rumah si tante).... Lontong sudah menunggu....... Hoho.. Kenapa selalu ada menu ini kalau lebaran? Sejarahnya apa? Maknanya?? Entahlah..

Berhubung lapar, mari kita santap lontongnya.. ya, di saat yang lain menyantap lontong sayur, aku menikmati montong pakai mie kuning dan kuah kacang sendiri.... tidak lupa kerupuk donk.. Hmmm,, enaknya.......

Ups, aku teringat yang terlupa.. “Lauknya lupa masukin ke kulkas, bisa basi ntar atau dikerubungi semut”, ujarku pada si tante...... Hmm,, aku harus segera ke kost dan melakukan sesuatu untuk menyelamatkan nasib lauk itu.........

“Nanti saja, karena saudara2 kita mau ke sini sebentar lagi,” ujar si tante, saat aku bilang mau ke kost sebentar......... tapi aku tetap ngotot mau ke kost an dulu..........

09.20 WIB... Aku mengajak seorang adik sepupuku (yang minta roti bakar semalam), untuk menemaniku.......... Sebenarnya sech dia yg pengen ikut......... Let’s Go......

09.30 WIB... Sampai di kost... masih sepi donk. Pasti itu!!! Tapi ga’ pa pa untuk kali ini.... Ada adik sepupuku yang menemani.. Asyiikkkkkk........... yah, setidakntya suasana hatiku sudah mulai membaik.. Nonton sebentar lah.. nyapu dikit, matikan lampu n buka pintu biar angin masuk.......... Menyempatkan diri update status juga. Mumpung modem masih bagus jaringannya... hahaha....

11.00 WIB.. Si om menelepon menanyakan keberadaanku,, si om yang bukan istri si tante, tapi abangnya si tante.. “Iya, om bentar lagi ke sana, lagi beres2” jawabku.... 15 menit kemudian, aku meluncur.......... Sesampainya di rumah si tante, mulai dech acara reuniannya walaupun Cuma 15 menit saja..........

12.00 WIB... Semua orang udah pada makan,,, sementara aku masih belum lapar... Yah, pilekku masih berlanjut... hmhm....

12.30 WIB... Seusai sholat dzuhur,, aku masih belum lapar, tapi berhubung si tante agak memaksa,, aku pun berkata sesuatu. “Suapin donk,”,, hahahaha.. Si tante pun memenuhi keinginanku... Hmmm, serasa disuapin mama,,, huhu, jadi kangen mama, tapi hanya bisa berkirim doa....

Enak juga disuapin tante,, sambil bercerita tentang aku.. “jadi, udah ada calon win?’’ tanya si tante bungsu.. Oh No!!! Pertanyaan itu lagi... Aku hanya tersenyum tanpa jawaban jelas,,, “Tunggu saja,” ujarku singkat. Ya, mereka sempat berkomentar ketika aku bilang mau cari calon suami orang jawa.. Hahahaha.....

Setelah kenyang,, aku dan si tante2 lainnya, melihat2 foto wisudaku di kamera... Oh No!! Mereka berkata sesuatu ketika melihat foto ku berdandan denga nkebaya.. “Mirip sama mendiang mama mu,” ujar mereka... “Persis sama”, lanjut yang lain mengiyakan... “Ia donk, kan aku anak mama,” jawabku.... Lag-lagi kangen mama............. bla bla bla.............

13.30 WIB... HP berdering dari kantor,,,, Si teman operator bertanya jam berapa loading kebandara u talkshow besok pagi.. Oh, aku lupa!!! “OK, jam 3 aku ngantor” aku bilang itu saja... Siph, aku langsung berkoordinasi dengan tim kerja untuk menuju bandara.....

Singkat cerita... waktu udah jam 18.00 WIB... Pulang ke kost an, karena ada si adek kos yang ternyata malam itu “numpang nginap” di kos,, hahaha... Kasian dia sendiri, akhirnya aku pulang cepat.....


Kamis 18 Nov 2010.... Beraktivitas seperti biasa....

Idul Adha's Story

Sabtu 13 Nov’ 2010...

Kamis, 14 Oktober 2010

Jaga Selalu Hatimu_Seventeen

kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
***
mencintaimu aku tenang
memilikimu aku ada
di setiap engkau membuka mata
merindukanmu selalu ku rasakan
selalu memelukmu penuh cinta
itu yang selalu aku inginkan
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti

Reff
kau jaga selalu hatimu
saat jauh dariku tunggu aku kembali
ku mencintaimu selalu
menyayangimu sampai akhir menutup mata
***
kau mampu membuatku tersenyum
dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
repeat reff [2x]
kau, kau jaga selalu hatimu



Kembalikan Senyumku_Melly Goeslaw

Sekian lama mendung masih disini
Belum permisi tinggalkan pengap didada
Kecewanya hatiku hilangkan relung hati
Hampir saja ku mati mati rasa padamu

Reff
Kembalikan lagi senyumku yang manis seperti dulu
Ku rasa kini aku tertahan
Menahan luka yang amat dalam

Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyum

Sekian lama mendung masih disini
Belum permisi tinggalkan pengap didada

Reff
Kembalikan lagi senyumku yang manis seperti dulu
Ku rasa kini aku tertahan
Menahan luka yang amat dalam

Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyumku

Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyum

Hidup Ini Mahal_Goliath

Dari dulu sudah sering kukatakan
Apa benar kau masih inginku bertahan
Rela-rela, kau bilang kau sungguh rela
Untuk setia memanti aku di sana
Ternyata dirimu mulai goyah
Tak sabar sampai menungguku ku bisa
Untuk memintamu

Reff:
Hidup ini mahal bila dipikirkan
Cari makan untuk sebulan
Menabung sulit apalagi sampai
Ku harus melamar

Sayang sudah susah
Jadi tambah susah
Tolong sabar sebentar saja
Bila berjanji ku pasti tepati
Asal kau menanti
Aku tahu berat beban yang kau rasakan
Sungguh takkan dirimu kusia-siakan
Mengapa dirimu goyah
tak sabar sampai menungguku ku bisa
Uow.. Uow..

Back: Reff1, Reff2 (2x)
Dari dulu sudah sering kukatakan

Kita Selamanya_Bondan ft Fade 2 Black

ok... detak detik tirai mulai menutup panggung
tanda skenario... eyo... baru mulai diusung
lembaran kertas barupun terbuka
tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey)
memori crita cinta aku, dia dan kamu

saat dia (dia) dia masuki alam pikiran
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan
cinta masa sekolah yang pernah terjadi
dan was the moment a part of sweet memory
kita membumi, melangkah berdua
kita ciptakan hangat sebuah cerita
mulai dewasa, cemburu dan bungah
finally now, its our time to make a history

Reff:
bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat... kita untuk slamanya!

satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat didalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan

saat duka bersama, tawa bersama
berpacu dalam prestasi... (huh) hal yang biasa
satu persatu memori terekam
didalam api semangat yang tak mudah padam
kuyakin kau pasti sama dengan diriku
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan... kau tahu, kawan... kau tahu kan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan

back to reff:
bridge:
bergegaslah, kawan... tuk sambut masa depan
tetap berpegang tangan dan saling berpelukan
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan!
kenanglah sahabat...

back to reff: 

Selasa, 12 Oktober 2010

Cerita Seorang Teman

Ibu, ketika aku sakit selalu ada di sampingku, tapi aku malas makan obat dan selalu membuang makanann yang ia buat dengan tangannya sendiri...
Ibu, ketika aku sedih selalu menjadi orang pertama yang menghampiriku, tapi aku justru masuk kamar dan membanting pintu...
Ibu, ketika aku bahagia selalu menjadi orang pertama yang tersenyum, tapi aku tidak melihat senyuman itu..

Ketika sedih dan aku ada masalah,, aku bilang "semua ini gara-gara ibu", entah dengan alasan apa..
Ketika bahagia dan senang,, aku bilang "semua ini hasil karyaku" melupakan doa seorang Ibu..

Ketika Ibu sedih,, ia berkata " Ibu tidak apa-apa, nak" dan aku langsung pergi meninggalkannya..
Ketika Ibu bahagia,, ia berkata "Ini semua untukmu, nak" dan aku langsung membanggakan diri..

Ibu tak sedetik pun pernah ingin melukai hati anaknya...
Ibu tak sedetik pun pernah ingin menyakiti anaknya...
Tapi aku, selalu saja melukai perasaannya...
Tapi aku, selalu saja menyakiti perasaannya...

Ibu,, rela tidak makan demi anaknya yang merengek
Ibu,, rela tidak tidur demi anaknya yang rewel

Tapi aku, malah memarahi ibu,ketika ia menyita sedikit saja waktuku, hanya untuk mengambil air minum..
Tapi aku, malah meninggalkan ibu, ketika ia kulihat sudah mengambil minumnya...

Aku memang anak durhaka...
Melupakan setiap detik tarikan nafas Ibu yang hanya ada namaku...

Ibu... masihkah aku sempat meminta maaf???

(Hanya sedikit bait dari cerita seorang teman yang dapat kutuliskan)... Mungkin juga ini cerita untuk aku....

Teman, selama masih ada tarikan nafas Ibumu,, segeralah sujud di kakinya...

Jumat, 08 Oktober 2010

Analogi Sederhana "Si Kembar"

Seringkali objektivitas kita menjadi subjektif seketika. Kedekatan psikologis ataupun karakter bisa menjadi salah satu penyebabnya. Banyak orang yang mengaku objektif dalam menilai sesuatu. Namun ketika ia dihadapkan pada sebuah pilihan yang sulit, maka emosi antara perasaan dan logika mulai diaduk-aduk. Bingung untuk memilih dan menentukan sikap, mana yang benar dan mana yang salah.

Apalagi ketika pilihan tersebut memberikan dampak besar bagi si pemilihnya, resiko yang harus diterima ketika ia memilih opsi A atau opsi B, tentunya sudah di depan mata. Salah pilihakan berakibat fatal. Bahkan pilihan yang kecil sekalipun bisa menjadi boomerang besar, bagi si pemilih maupun yang dipilih. Entahlah, memang sulit untuk membedakan objektif dan subjektif. Dua kata yang jika diibaratkan sebagai manusia, bagaikana si kembar berbeda karakter. Namun mereka saling merasakan dan mempunyai “ikatan batin” satu sama lain. Adakalanya objektif memberikan dukungan kepada subjektif, dan sebaliknya. Namun bukan tidak mungkin keduanya akan saling menjatuhkan bahkan menghancurkan.

Ini hanya, analisa dari sebuah pemikiran kecil yang mungkin sulit dimengerti. Tapi setidaknya, itulah fenomena yang sering dijumpai, namun terkadang dilupakan. Analogi yang sulit dimengerti, namun sesungguhnya mudah untuk dipahami.

Pekanbaru, Okt 2010

Kamis, 07 Oktober 2010

Akhir Kisah Ini ^_^


Air mata sungguh tak dapat terbendung, ketika perpisahan itu benar-benar nyata,, rasa sesak di dada seakan melayang seiring untaian kata maaf dan terima kasih,, Waktu memang begitu cepat berlalu, tak seorang pun yang bisa menghadang pergulirannya, banyak kenangan yang terlukiskan, banyak kisah yang tertuliskan, banyak cerita yang terukirkan..

Aq memang tak sempurna di mata mereka
Aq juga tak seperti yang mereka harapkan
Aq bahkan tak mampu memahami mereka lebih dalam
Tapi, aq sudah terlanjur menyayangi mereka
Aq selalu berusaha untuk mengerti mereka
Aq selalu berusaha untuk membagi ceritaku bersama mereka


Terkadang, aku membenci suasana itu,
Kenapa air mataku harus keluar,
Kenapa dadaku harus sesak,
Kenapa mereka juga harus menangis


Entahlah, metamerfosa hidup ini memang selalu berganti,
Kurun waktu telah menjadikannya semu,
Bayang-bayang mentari esok hari, mungkin tak kutemukan lagi di senja hari ini
Langkah kaki ini tak tertuju kembali di sini


Hanya maaf dan terima kasih yang tak’ kan pernah henti ku ucapkan
Karena hanya itu yang sanggup aku lakukan
Aku tak berdaya dan menjadi begitu lemah, ketika harus melepas mereka
Tapi setidaknya aku bahagia, karena keinginanku sudah berhasil, walaupun mungkin mereka tak menyadarinya,,

Mungkin jika aku lebih bersama mereka, semuanya justru hancur,,
Biarlah mereka tahu seiring waktu yang bergulir,,

Kisah ini memang tak sempurna, tapi semua yang aku dapatkan semakin menyempurnakan hidupku,,,




Juni 2009

Diam... Pikir... dan Jawablah!!!

Jiwa yang terbelenggu,, tersulut amarah yang merasuki sukma
Jiwa yang termangu,, terbakar dendam yang membara
Puing-puing kejujuran mulai runtuh,,
Tiang-tiang kesetiaan mulai berjatuhan,,
Tonggak-tonggak kebijaksanaan mulai roboh…

Semua hanya kebohongan belaka,, semua hanya kamuflase kosong,, semua penuh kemunafikan,, semua hanya omongan hampa…

Di setiap sudut kota,, ada tatapan penuh Tanya,, tatapan penug duka, tatapan penuh murka…

Di setiap bagian ufuk,, ada tangisan tanpa henti,, ada suara berteriak lantang,, ada teriakan tanpa bunyi,,,

Sumpah serapah di mana-mana,, perang batin terus bergejolak,, irisan luka makin tampak nyata,, tak ada lagi yang tersisa,, semuanya buram,, abu-abu dan suram,, semakin kelam…

Ada apa ini??
Apa yang terjadi???

Diam…
Pikir,, dan
Jawablah… !!!

Pekanbaru,, April 2010

D' Girlz

Jeruji Hati

masalah itu untuk diselesaikan, bukan untuk dipusingkan..
hadapi hiudp dengan senyuman, setiap orang punya masalah....

kalimat2 itu pernah terngiang di telingaku..
dari mereka yg kukenal dan bahkan tak mengenalku..

kata yang biasa namun bermakna luar biasa..
terkadang sulit untuk mencernanya..

aku berpikir dan terus berpikir,, bagaimana akhir dari perjalanan singkat hidupku?
aku bertanya dan terus bertanya,, kemanakah semua ini akan bermuara?
apakah aku yang terlalu egois dengan diriku sendiri?? atau mungkin memang takdirnya yang harus begini?
semuanya tak seperti yang kubayangkan,, semuanya jauh dari yang kupikirkan...

aku ingin bercerita,, tapi aku tak bisa...
aku ingin bercerita,, tapi aku tak mampu...

mungkin aku terlihat begitu lemah..
mungkin aku terlihat begitu rapuh..
terkadang mereka menganggap ku bodoh..
terkadang mereka menganggapku keliru...

mereka menilai keputusanku salah...
mereka menilai keputusanku tidak tepat..

aku hanya ingin menjadi diriku sendiri..
bukan orang lain...
aku hanya ingin kebebasanku..
bukan sesuatu yang mengekangku...

haruskah aku akhiri semua ini??
haruskah aku berhenti sampai di sini??
haruskah aku putuskan semua nya???

atau aku harus terus berjalan,,,
atau aku harus terus berlari,,,
meskipun hanya dengan sisa-sisa yang ada???

ahhhhh..
aku mulai muak..
muak dan muak...

terkadang aku menyesali semua ini..
tapi aku merasa berdosa...
terkadang aku ingin mengingkari jalan hidupku..
tapi aku merasa durhaka...

ahhh.. sudahlah....
biarlah waktu yang akan menjawab semuanya...

mungkin memang waktu yang tahu bagaimana akhirnya...

Pekanbaru, Juni 2010

Sebuah Titik

apa yang terasa,, tak bisa terungkap..
apa yang terpikirkan,, tak bisa terucap..
semuanya hanya terpendam dan terpendam...
semuanya tersembunyi di balik seukir senyuman..
senyuman yang maknanya pun semu,, entah senang atau sinis..

mata yang sudah mulai kelelahan,,
kaki yang sudah mulai keletihan,,
badan yang sudah mulai kepenatan,,

hati yang dulu bak kertas putih kosong,, kini mulai penuh dengan berbagai coretan rasa dan perasaan...
pikiran yang dulu nak selembar benang sutra,, kini mulai merapuh untuk setiap bagian sarinya...

gelap,, ya,, semuanya seakan gelap..
tak ada lagi yang terang...
gelap,, ya,, semuanya semakin gelap..
tak ada lagi yang terang...

merasa sendiri di tengah keramaian... alienansi
merasa sendiri di tengah kebisingan.. alienansi
alienansi jiwa... apa gunanya lagi??
alienansi hati... apa gunanya lagi??

mungkin, ada sebuah titik yang berbeda..
tapi entahlah di mana..
titik yang berada di antara jutaan titik lainnya..
hmm,, bagaimana untuk menemukannya??
titik yang memang hanya satu titik...

cari dan temukanlah titik itu...
jangan hanya berhenti di titik yang tidak jelas...

Pekanbaru, Juni 2010

Jumat, 16 April 2010

ALL ABOUT US

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu
banyak episode yang tercipta dalam kisah ini.
Semua yang telah dilewati, akan menjadi kenangan terindah dalam sepotong sejarah hidupku.
mungkin nanti, kita tak'kan bertemu lagi, maka ingatlah hari ini.
Kini, aku akan kembali melangkah seperti dulu,, namun aku tak'kan pernah mnghapus jejakmu..

Kita tak pernah menyangka, bagaimana awal kisah ini tercipta
Kita pun tak pernah tahu, bagaimana akhir dari cerita ini

Sepotong kisah ini telah berlalu dan masih banyak potongan lainnya yang harus kutemukan
Aku terus berusaha untuk menemukan potongan itu, aku terus berjuang untuk melengkapi bingkai hidupku yang belum sempurna

Cerita di antara kita memang terasa begitu singkat dan tidak sempurna
Namun, kesan dan kenangan yang kau berikan menjadi begitu berharga bagiku
Dalam setiap tarikan nafasku, akan selalu ada namamu
Dalam setiap kata-kataku, akan selalu ada kisah tentangmu

Hidup ini penuh dengan rahasia yang sangat misterius
Tak seorang pun yang bisa menemukan jawabannya
Tidak aku, engkau atau yang lainnya

Hidup ini penuh dengan pertanyaan dan teka-teki
Tak seorang pun yang bisa membuka kuncinya
Tidak aku, engkau atau yang lainnya

Mungkin, kau akan cepat menghapus cerita tentangku
Mungkin, kini kau telah melupakanku
Mungkin, aku tak pernah berarti dalam hidupmu
Mungkin, aku hanya orang asing yang sempat mengenalmu

Namun, aku tak akan pernah menghapus cerita tentangmu
Namun, aku akan selalu mengingatmu
Namun, kau begitu berarti dalam hidupku
Namun, kau bukanlah orang asing bagiku

Metamerfosa kisah ini, akan terus bergulir
Sepenggal kisah ini, akan terus berjalan

Kisah ini telah dimulai, sedang berlangsung dan akan segera berakhir. Namun, tak seorang pun yang tahu kapan dan bagaimana akhir kisah ini. Hanya waktu dan kisah ini sendiri lah yang akan mengakhirinya.

Forgive me if i have don't mistake
Thanks for ur generosity
Keep me in ur Mind
I were so happy to find a friend like u
It's a satisfying friendship

Special For: My Best Friend

Akhir Kisah Ini

Air mata sungguh tak dapat terbendung, ketika perpisahan itu benar-benar nyata,, rasa sesak di dada seakan melayang seiring untaian kata maaf dan terima kasih,, Waktu memang begitu cepat berlalu, tak seorang pun yang bisa menghadang pergulirannya, banyak kenangan yang terlukiskan, banyak kisah yang tertuliskan, banyak cerita yang terukirkan..

Aq memang tak sempurna di mata mereka
Aq juga tak seperti yang mereka harapkan
Aq bahkan tak mampu memahami mereka lebih dalam
Tapi, aq sudah terlanjur menyayangi mereka
Aq selalu berusaha untuk mengerti mereka
Aq selalu berusaha untuk membagi ceritaku bersama mereka

Terkadang, aku membenci suasana itu,
Kenapa air mataku harus keluar,
Kenapa dadaku harus sesak,
Kenapa mereka juga harus menangis

Entahlah, metamerfosa hidup ini memang selalu berganti,
Kurun waktu telah menjadikannya semu,
Bayang-bayang mentari esok hari, mungkin tak kutemukan lagi di senja hari ini
Langkah kaki ini tak tertuju kembali di sini

Hanya maaf dan terima kasih yang tak’ kan pernah henti ku ucapkan
Karena hanya itu yang sanggup aku lakukan
Aku tak berdaya dan menjadi begitu lemah, ketika harus melepas mereka
Tapi setidaknya aku bahagia, karena keinginanku sudah berhasil, walaupun mungkin mereka tak menyadarinya,,
Mungkin jika aku lebih bersama mereka, semuanya justru hancur,,
Biarlah mereka tahu seiring waktu yang bergulir,,

Kisah ini memang tak sempurna, tapi semua yang aku dapatkan semakin menyempurnakan hidupku,,,


Juni 2009

Rabu, 31 Maret 2010

Dilema Tiga Dimensi

Hati telah rapuh,,
Pikiran telah terpecah,,
Perasaan telah berkecamuk,,
Langkah kaki tak lagi seiring dengan ayunan tangan,,

Ku coba untuk mendaki setinggi mungkin,, meraih puncak tertinggi dalam kebahagiaan hidup ini,, namun terjalnya jalan dan besarnya rintangan,, membuatku merangkak perlahan-lahan,, Semakin tinggi jalan yang ku daki,, puncak kebahagiaan hidup itu terasa semakin jauh untuk diraih,, Rintangan dan tantangan pun semakin terjal dan menantang,, Aq terus berusaha untuk merangkak,, dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada,, Ku coba untuk berdiri,, langkah pun sontak menjadi lunglai,, berjalan tertaih-tatih,, mengikuti petunjuk yang ada di sanubari,, Ingin ku berteriak,, tak ada seorang pun yang akan mendengar,, Ingin ku bertanya,, tak ada seorang pun yang akan menjawab,, Ingin ku menangis,, tak ada seorang pun yang akan menghapus air mataku,, Ingin ku berhenti,, tapi nurani ku menolak keras !!!

Hati ini pun ikut rapuh,, melihat langkah yang semakin tak terarah,, ayunan tangan tak lagi seirama dengan apa yang ada,, ia berayun sesukanya,, kadang ke depan,, ke belakang,, ke kiri,, ke kanan,, bahkan tak jarang ia ke atas dan ke bawah,, Ketika hati ini mencoba untuk bertanya,, maka tak ada jawaban yang didapatkan,, tangan terus berayun kemana ia suka,, hati ini pun akhirnya lelah dan putus asa untuk mencari tau alasannya,,,, ingin ia meneteskan air mata,, namun ia takut terluka,, ingin ia berdiam diri,, namun ia takut kecewa,, keinginan hati ini semakin banyak seiring ayunan tangan yang semakin amburadul,, namun ayunan tangan ini seakan lebih kuat daripada ketegaran hati yang sudah mulai rapuh,,,

Pikiran pun sudah mulai terpecah,, tak lagi bersatu untuk menentukan keputusan,, terkadang ia baik, namun tak jarang ia menjadi buruk,, ia berpikir ke kanan dan ke kiri,, mencari sesuatu di balik perpecahan yang terjadi,, namun,, semua itu sia-sia,, ia justru semakin terpuruk dalam perpecahan yang lebih besar,, ia masih terus mencari dan mencari,, namun semakin ia mencari,, semakin semuanya hilang,, ia berusaha untuk menyatukan kembali perpecahan itu,, ia berusaha untuk kembali bersatu padu,, namun usaha itu seakan sia-sia,, ketika bagian lainnya ingin mencoba kembali berastu,, masih ada batian lainnya yang memisahkan diri,, meskipun perpecahan itu bisa kembali bersatu,, maka keadaannya tidak akan sempurna,, Pikiran itu kini tinggal menunggu waktu, kapan ia benar-benar akan berpikir sesuai keinginan hati yang selama ini bersinergi bersamanya,,,

Perasaan yang kini ada seketika berkecamuk,, semua yang terjadi di hati dan pikiran,, bercampur baur di dalam lautan perasaan,, entah apa yang ia rasakan saat ini,, ia tak mengerti dan tak tahu sedikit pun apa yang sebenarnya terjadi,, yang ia tahu hanyalah sebuah rasa yang jauh berbeda dari biasanya,,, Ia pun mulai lelah,, mulai merasakan teriakan dan jeritan yang luar biasa,, ia serasa mau membelah dari dirinya saat ini,, Semakin lama rasa itu semakin tidak jelas,, rasa itu semakin hambar dan memudar seiring pikiran yang semakin terpecah,,

Ketika hati telah menjadi rapuh,, masihkan ada sebuah asa yang tersisa??
Ketika pikiran telah terpecah,, masihkah harapan itu bisa diwujudkan??
Ketika perasaan telah mulai berkecamuk,, masihkah keinginan itu sanggup diraih???
Ketika langkah kaki dan ayunan tangan tak lagi seirama,, mungkinkah puncak kebahagiaan itu bisa diraih ???


Pekanbaru,, November 2009
D' GirLz